
Satpol PP meningkatkan pengawasan di Taman Daan Mogot untuk mencegah aktivitas asusila.
Jakarta, MIMBARBANGSA.COM – Dugaan praktik prostitusi sesama jenis di Taman Daan Mogot memicu keresahan warga Jakarta. Temuan tersebut mencuat setelah Satpol PP Jakarta Barat melakukan patroli rutin yang mengamankan dua pria pada malam hari. Informasi itu menegaskan kekhawatiran warga bahwa taman yang seharusnya digunakan sebagai ruang publik justru berubah fungsi menjadi tempat aktivitas tidak pantas.
Patroli yang digelar pada Jumat (14/11) malam menjadi titik awal terungkapnya dugaan praktik asusila tersebut. Satpol PP menemukan dua pria yang tengah “nongkrong” dengan gelagat mencurigakan di area taman. Temuan itu sejalan dengan kesaksian para pedagang yang menyebut sering melihat pria-pria berdandan feminin masuk ke area taman menjelang tengah malam.
Kasatpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, membenarkan adanya indikasi aktivitas asusila yang dilakukan pasangan sesama jenis di lokasi tersebut. “Benar adanya kegiatan asusila yang dilakukan pasangan sesama jenis laki-laki di Taman Daan Mogot, Jalan Daan Mogot Km 11,” ujarnya kepada wartawan, Senin (17/11).
Keresahan Warga Semakin Meningkat
Kabar tersebut bukan hal baru bagi warga sekitar. Acong (60), warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi, mengaku sering melihat gelagat mencurigakan dari kelompok pria muda yang datang ke taman pada malam hari. Aktivitas itu diperkirakan berlangsung pada rentang pukul 22.00–00.00 WIB.
“Iya, kita mah ngiranya mancing atau cuma nongkrong biasa. Ternyata lagi begituan,” ujar Acong saat ditemui pada Sabtu (22/11/2025) di kawasan Daan Mogot.
Meski tidak menyaksikan langsung aktivitas tersebut, ia menegaskan bahwa beberapa bukti fisik, seperti bekas kondom dan bungkus rokok, ditemukan di area taman sebelum dibersihkan petugas dinas pertamanan. Hal itu memperkuat dugaan bahwa taman tersebut kerap digunakan sebagai lokasi aktivitas asusila.
Acong juga mengungkapkan bahwa pelaku kegiatan tersebut diduga berusia cukup muda. “Pernah kita samperin. Mukanya masih kecil-kecil, muda-muda semua,” katanya.
Perubahan Setelah Penertiban
Situasi perlahan berubah setelah Dinas Pertamanan melakukan pemangkasan pohon dan menambah lampu penerangan di sekitar taman. Langkah itu membuat area yang sebelumnya gelap menjadi lebih terbuka dan terang.
“Sekarang mah nggak ada yang begituan. Satpol PP tiap malam jagain. Lampu juga baru dipasang, jadi terang,” tambah Acong.
Patroli rutin Satpol PP disebut warga sangat efektif menekan potensi aktivitas negatif di taman tersebut. Kondisi yang lebih kondusif membuat warga mulai kembali memanfaatkan taman sebagai ruang publik untuk rekreasi dan olahraga.
Harapan Warga untuk Penataan Ulang
Meski kondisi kini lebih terkendali, warga tetap meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penataan dan pengawasan berkelanjutan. Menurut Acong, penataan ulang diperlukan agar fungsi taman sebagai ruang publik tidak kembali disalahgunakan.
“Warga maunya taman dipakai sesuai fungsinya aja, buat olahraga, mancing, atau duduk-duduk. Setidaknya dibagusin dan dijaga terus sama Satpol PP,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan penataan yang baik—mulai dari kebersihan, penerangan, hingga penempatan petugas—Taman Daan Mogot bisa menjadi ruang publik yang aman, nyaman, dan bebas dari aktivitas negatif.
“Meskipun taman cuma di pinggir jalan raya, kalau rapi dan terang ya enak dilihat. Orang yang mau macam-macam juga jadi takut,” ujarnya.
0Komentar