NIAS SELATAN, MIMBARBANGSA.COM– Informasi mengenai kedatangan Mendagri Tito Karnavian ke Kepulauan Nias beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan di berbagai Group WhatsApp Ono Niha, baik yang berada di kampung halaman maupun di perantauan. Antusiasme masyarakat terlihat dari perbincangan yang terus mengalir tentang agenda dan tujuan kunjungan pejabat negara tersebut ke Gunungsitoli dan Nias Selatan.
Ketua BPP-PKN, Christian Zebua, membenarkan rencana kunjungan tersebut. Ia menyampaikan bahwa Mendagri dijadwalkan tiba pada Senin, 9 Desember 2019, dan hanya menghabiskan waktu satu malam di Kepulauan Nias. Meskipun singkat, kunjungan ini dinilai sangat penting karena membawa sejumlah agenda strategis.
“Senin depan Pak Mendagri, Tito, akan berkunjung ke Kepulauan Nias. Yakni di Gunungsitoli dan Kabupaten Nias Selatan. Beliau hanya satu malam saja,” ungkap Christian Zebua, Jumat (06/12/2019).
Lebih lanjut, Christian menegaskan bahwa tujuan kedatangan Mendagri tidak semata-mata terkait isu pembentukan Provinsi Kepulauan Nias, tetapi juga sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat dalam menilai secara langsung tata kelola pemerintahan, dinamika sosial masyarakat, serta perjuangan yang selama ini dilakukan oleh BPP PKN dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Nias di tingkat nasional.
“Mendagri itu berkunjung tidak hanya soal pembentukan Provinsi. Dia juga lihat bagaimana soal tata kelolah Pemerintahan,” ujarnya.
Kabar kedatangan Mendagri tersebut disambut positif oleh seluruh kepala daerah se-Kepulauan Nias. Para pemimpin daerah menilai bahwa kehadiran Tito Karnavian membawa harapan baru, terutama dalam penguatan administrasi pemerintahan, percepatan pembangunan, serta penguatan posisi strategis Kepulauan Nias sebagai salah satu wilayah perbatasan dan terluar di Indonesia bagian barat.
Bupati Nias Selatan, Dr. Hilarius Duha, S.H., M.H., menyampaikan rasa syukur atas kunjungan penting tersebut. Menurutnya, kunjungan Mantan Kapolri ini menjadi kesempatan besar bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan berbagai aspek pembangunan, termasuk kondisi geografis dan tantangan yang dihadapi masyarakat di wilayah terluar.
“Kita bersyukur kedatangan beliau untuk melihat lebih dekat Kepulauan Nias,” ujar Hilarius Duha.
Hilarius menambahkan bahwa status Kepulauan Nias sebagai wilayah perbatasan merupakan isu yang membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah pusat. Dengan kehadiran Mendagri, pemerintah daerah berharap ada dorongan dan evaluasi yang berdampak pada penguatan layanan publik, peningkatan infrastruktur, serta percepatan pembangunan daerah yang selama ini menghadapi keterbatasan akses dan geografis.
Dalam konteks sosial, kehadiran Mendagri juga diyakini dapat mempererat komunikasi antara pemerintah pusat dan masyarakat Nias. Dialog yang direncanakan akan dilakukan dengan masyarakat diharapkan menjadi ruang bagi penyampaian aspirasi, keluhan, serta gagasan masyarakat terkait kemajuan di Kepulauan Nias.
Warga Nias sendiri menunjukkan antusiasme tinggi. Di berbagai platform diskusi digital, mulai dari tokoh adat, pemuda, hingga warga perantauan, diskusi mengenai agenda kunjungan terus bergulir. Banyak warga menilai kunjungan ini sebagai momentum penting untuk mendorong percepatan penyelesaian berbagai persoalan daerah, mulai dari infrastruktur dasar, pemerintahan, hingga rencana pembentukan provinsi.
0Komentar