Nias Selatan, MIMBARBANGSA.COM — Penangkapan terduga pelaku pembunuhan Terimakasih Laia, siswi SMA Negeri 3 Susua, kembali mengguncang publik Nias Selatan. Kasus tragis yang menimpa korban berusia 20 tahun itu menjadi sorotan karena ia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Desa Hiliwaebu, Kecamatan Susua. Kata kunci Nias Selatan dan Terimakasih Laia menjadi pusat perhatian masyarakat yang mengikuti perkembangan penyidikan sejak awal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk laporan awal dari Metro Online, terduga pelaku berhasil ditangkap oleh jajaran Satreskrim Polres Nias Selatan pada Minggu, 8 Desember 2019. Pelaku berinisial TL, warga Desa Hilimbarozu, Kecamatan Aramo, ditangkap di wilayah Desa Hilizoroilawa, Kecamatan Mazino. Penangkapan ini menjadi titik terang setelah lebih dari sepekan pihak kepolisian melakukan penyelidikan intensif atas kematian korban.
Korban Terimakasih Laia ditemukan tewas pada Jumat, 29 November 2019, sekitar pukul 18.00 WIB. Jasadnya tergeletak di bawah rumpun bambu, hanya sekitar 200 meter dari rumah neneknya—tempat korban tinggal selama menempuh pendidikan. Lokasi penemuan mayat yang berada di semak-semak tersebut menjadi petunjuk awal bagi aparat kepolisian untuk mendalami dugaan tindak pidana yang mengarah pada pembunuhan berencana.
Hasil pemeriksaan medis semakin memperberat kasus ini. Korban diketahui dalam kondisi mengandung 4–5 bulan saat ditemukan. Fakta bahwa Terimakasih Laia sedang hamil membuat kasus ini semakin menyita perhatian warga. Bagi keluarga dan masyarakat sekitar Desa Hiliwaebu, kehilangan korban merupakan pukulan berat, terlebih ia masih berstatus sebagai siswi dan dikenal sebagai pribadi yang aktif serta bersahaja.
Penangkapan TL yang dilakukan di Kecamatan Mazino dilakukan secara cepat dan tanpa perlawanan berarti. Namun, hingga berita ini ditayangkan, pihak Metro Online yang pertama kali mengabarkan penangkapan tersebut belum berhasil mendapatkan konfirmasi resmi dari Polres Nias Selatan mengenai kronologi lengkap penangkapan maupun motif pelaku. Ketidakhadiran keterangan resmi membuat publik bertanya-tanya apakah pelaku memiliki hubungan personal dengan korban atau ada faktor lain yang melatarbelakangi tindakan keji tersebut.
Warga berharap Polres Nias Selatan segera memberikan keterangan resmi agar informasi yang beredar tidak menimbulkan spekulasi liar. Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa tindak kejahatan terhadap perempuan dan anak harus mendapatkan perhatian serius dari seluruh pihak, terutama aparat penegak hukum dan pemerintah daerah.
Dalam sejumlah perbincangan di media sosial dan komunitas lokal, kasus Terimakasih Laia dipandang sebagai tragedi kemanusiaan yang mencoreng rasa aman masyarakat. Banyak pihak mendesak agar proses hukum terhadap TL dilakukan secara transparan, cepat, dan memenuhi rasa keadilan bagi keluarga korban.
0Komentar