Nias Selatan, MIMBARBANGSA.COM – Kunjungan kerja Mendagri Tito Karnavian di Nias Selatan menarik perhatian masyarakat, terutama saat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tersebut disambut dengan upacara adat kebesaran di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Senin (09/12/2019). Tradisi yang kaya nilai budaya itu menjadi bukti kuat bahwa Bawomataluo tetap menjadi ikon kearifan lokal dan kebanggaan masyarakat Kepulauan Nias.
Dalam rangkaian kunjungannya ke Kepulauan Nias, Prof. H.M. Tito Karnavian Ph.D tiba untuk memantau pembangunan di seluruh wilayah serta bertemu langsung dengan para tokoh dan masyarakat. Desa Bawomataluo dipilih sebagai salah satu titik penting karena statusnya sebagai desa wisata budaya dan cagar alam yang diakui luas di tingkat nasional.
Setibanya di Bawomataluo, Mendagri disambut meriah oleh masyarakat setempat dengan rangkaian prosesi adat yang menggambarkan penghormatan tertinggi, layaknya menyambut seorang raja pada masa lampau. Dentuman lagu-lagu adat, pakaian tradisional, hingga tarian penyambutan menjadikan suasana penuh khidmat sekaligus megah.
Ratusan warga dari berbagai penjuru Kecamatan Fanayama tampak memenuhi pelataran desa untuk melihat langsung kehadiran Tito Karnavian. Antusiasme masyarakat tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga simbol harapan terhadap perhatian pemerintah pusat terhadap perkembangan daerah.
Ketua Adat Bawomataluo, Mowa’a Wau, memimpin langsung prosesi penyambutan. Dalam acara adat tersebut, Mendagri Tito Karnavian diberi gelar kehormatan “Tuha Gari Si Falago Bawa”, yang berarti parang bermata dua, sebuah simbol kepemimpinan tegas dan bijaksana menurut tradisi Nias. Gelar tersebut menandai penerimaan Mendagri sebagai bagian dari keluarga besar Bawomataluo.
Tidak hanya gelar adat, penyematan pakaian adat kebesaran Nias Selatan juga dilakukan dalam acara tersebut. Penyematan diberikan oleh Bupati Nias Selatan Dr. Hilarius Duha, M.H., menambah khidmat dan makna mendalam terhadap kedatangan sang Menteri. Prosesi ini menegaskan bahwa penghormatan adat memiliki posisi penting dalam setiap momentum pembangunan dan hubungan pemerintah dengan masyarakat adat.
Acara adat yang digelar di halaman rumah adat megah Bawomataluo itu turut dihadiri berbagai tokoh penting, antara lain Bupati Nias Barat Faduhusi Daeli, Ketua Umum Pemekaran Provinsi Kepulauan Nias Christian Zebua, Kapolda Sumut, Kapolres Nias Selatan, Dandim Nias, Koramil Telukdalam, tokoh adat, tokoh agama, serta jajaran pegawai pemerintah dan pelajar. Kehadiran banyak pejabat dan unsur masyarakat ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Bawomataluo sebagai pusat warisan budaya Nias.
Dalam sambutannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan apresiasi atas kekayaan budaya dan keramahan masyarakat Nias Selatan. Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap pembangunan Kepulauan Nias, terutama sektor infrastruktur, pariwisata, dan pelestarian budaya. Menurutnya, Desa Bawomataluo memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata budaya tingkat dunia apabila dikelola dengan baik dan melibatkan partisipasi masyarakat.
Kehadiran Mendagri sekaligus memberikan ruang bagi masyarakat menyampaikan aspirasi, kebutuhan pembangunan, serta harapan agar pemerintah pusat terus mendukung percepatan kesejahteraan di Kepulauan Nias. Sejumlah tokoh masyarakat dan adat juga menyampaikan pandangan mereka mengenai pentingnya menjaga kelestarian budaya sebagai identitas yang harus diwariskan antar generasi.
Sementara itu, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Mendagri dan perhatian pemerintah pusat terhadap daerahnya. Ia berharap perhatian tersebut menjadi pendorong bagi percepatan pembangunan, termasuk pengembangan pariwisata budaya yang selama ini menjadi kekuatan utama Nias Selatan.

0Komentar