GpYoGfM7BSA6BSAlTUY0BUG0TY==
Breaking
Hot News

Tanggapan Mendagri Perihal Sengketan Aset Nias - Gunungsitoli

Mendagri Tito Karnavian kunjungi Nias Selatan, tinjau pembangunan, dengar aspirasi pembentukan Provinsi Kepulauan Nias, dan dorong solusi sengketa ase
Ukuran huruf
Print 0
Mendagri Tito Karnavian saat kunjungan kerja di Bawomataluo, Nias Selatan.

Nias Selatan, MIMBARBANGSA.COM
Kunjungan kerja Mendagri Tito Karnavian ke Nias Selatan menjadi momentum penting bagi masyarakat Kepulauan Nias, terutama terkait perkembangan pembangunan dan aspirasi kuat mengenai pembentukan Provinsi Kepulauan Nias. Kehadiran Mantan Kapolri tersebut sekaligus mempertegas perhatian pemerintah pusat terhadap wilayah kepulauan yang terus berjuang meningkatkan kualitas pembangunan.

Kedatangan Mendagri Tito Karnavian disambut hangat oleh ribuan masyarakat, tokoh adat, dan pemerintah daerah. Antusiasme besar tampak sejak beliau mendarat di Kota Gunungsitoli, tempat awal rangkaian kunjungan kerjanya sebelum bergerak menuju Kabupaten Nias Selatan. Kehadiran sosok sentral dalam pemerintahan tersebut dianggap membawa harapan baru, terutama dalam mempercepat proses pertimbangan pemekaran Provinsi Kepulauan Nias yang selama ini menjadi aspirasi masyarakat.

Perjalanan Mendagri berlanjut ke Desa Wisata Bawomataluo, ikon budaya Nias Selatan yang telah mendunia. Di lokasi ini, Tito Karnavian disuguhkan ragam atraksi budaya spektakuler, mulai dari Tari Perang, Fame Afo, hingga Lompat Batu—tradisi yang menjadi simbol ketangguhan dan kejayaan leluhur masyarakat Nias.

Bukan hanya menikmati atraksi budaya, Mendagri Tito Karnavian juga menerima Baju Adat Kerajaan serta penganugerahan Gelar Kerajaan “Tuha Gari Sifaoma Bawa” (Tuan Pedang Bermata Dua). Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghormatan tertinggi masyarakat adat atas dukungan dan perhatian Mendagri terhadap kemajuan Kepulauan Nias. Prosesi adat berlangsung khidmat dan penuh makna, mencerminkan kedekatan kuat antara pemerintah pusat dan masyarakat lokal.

Setelah agenda adat selesai, Mendagri Tito Karnavian menyempatkan diri berbincang dengan sejumlah awak media terkait isu hangat yang sedang menjadi sorotan, yaitu sengketa aset antara Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli. Persoalan aset ini telah berlangsung cukup lama dan berdampak pada kelancaran pelayanan publik.

Dalam pernyataannya, Mendagri menegaskan bahwa pemerintah pusat telah memahami duduk persoalan dan tengah mencari solusi terbaik. “Saya telah memahami dan sudah kita pelajari. Kita upayakan berbagai solusi dengan cara-cara soft negosiasi dan mengharapkan adanya kekompakkan, solidaritas, tidak ego sektoral, sehingga aset-aset yang ada bisa didiskusikan dengan baik. Kita akan segera mengirim tim untuk membantu,” ujar Mendagri Tito Karnavian.

Beliau juga menekankan bahwa seluruh kepala daerah di Kepulauan Nias harus menjaga kekompakan dan memupuk kerja sama yang kuat. Solidaritas antardaerah, menurutnya, merupakan kunci utama dalam mempercepat pembangunan, termasuk dalam mewujudkan pembentukan Provinsi Kepulauan Nias yang selama ini menjadi cita-cita bersama.

Kunjungan kerja ini menjadi simbol pentingnya kolaborasi antara pusat dan daerah untuk mempercepat kemajuan wilayah kepulauan. Respons masyarakat yang luar biasa menunjukkan betapa besar harapan yang ditumpukan kepada pemerintah pusat, terutama terkait percepatan pembangunan, peningkatan infrastruktur, dan penyelesaian berbagai isu strategis di daerah.

Bagi masyarakat Bawomataluo, kehadiran Mendagri tidak hanya menyemarakkan desa wisata tersebut, tetapi juga menjadi dorongan kuat agar budaya Nias terus dilestarikan dan dipromosikan di tingkat nasional maupun internasional. Atraksi budaya yang ditampilkan menjadi bukti bahwa Nias Selatan memiliki kekayaan budaya yang layak mendapat dukungan penuh pemerintah.
Tanggapan Mendagri Perihal Sengketan Aset Nias - Gunungsitoli
Periksa Juga
Next Post

0Komentar

Tautan berhasil disalin